Teruntuk hati
yang sedang mengerang dengan suara parau, bersabarlah sejenak. Terkadang memang
takdir tak pernah sedikitpun datang dan berpihak. Beribu kali lamunan mengintip
dan menyambut air mata. Mengertilah, semuanya tak cukup untuk menghapus semua
duka.
Teruntuk Kamu
yang selalu sempurna menghadirkan luka. Percayalah, dengan mu aku akan selalu
coba merajut cerita yang indah darinya. sebab hari demi hari yang mungkin akan
terasa sangat menyiksa, akan terbayar lunas walau hanya dibalas dengan sapa.
Aku masih disini.
Di balik kaca jendela menengok
kemana perginya rinduku.
Di balik buku yang aku berpura
baca saat mencuri pandang akan indah mu.
“Hentikan aku”
Hentikan aku untuk
jatuh cinta dan terus berjuang hingga lupa waktu. Bukan karena aku lelah, hanya
saja aku tak mau kehadiranku merubah sikap angkuh mu. Tetaplah jadi wanita yang
arogan dan angkuh untuk mengenalku. Karena aku sadar semakin raga ini dekat,
sebegitupula aku akan coba menahan rindu dengan siasat
Hentikan aku
untuk jatuh cinta dan terus menari dengan khayal yang fana. Sebab aku lebih
suka dinding beku yang tercipta diantara kita. Berulang kali aku coba
memberanikan diri berbincang, tetapi tetap saja sisi pengecut ku hadir dengan
lancang. Sekejap aku membalut luka lebam di hati, sebegitu cepat pula ia
kembali memar karena ulah ku sendiri.
Tidak, Kamu tak pernah bersalah
!!!
Akulah yang memulainya tanpa bisa
mengakhirinya.
Kalau ada yang harus terhapus
dari skenario ini,
Akulah orangnya.
Akulah yang harus lenyap dan
hilang dari fantasi kecil ini
Jatuh cinta dengan ikhlas dan
sekejap kehilangan segalanya !!!
Merindu dengan syahdu, dan
terkapar dimakan watu..